chapter 14: feedback & oscillator circuits
Chapter 14: feedback & oscillator circuits
Dalam dunia elektronika, penguatan sinyal menjadi salah satu aspek paling fundamental. Komponen seperti operational amplifier (op-amp) dan transistor digunakan secara luas sebagai penguat sinyal, penyesuai impedansi, serta sebagai elemen logika analog. Praktikum ini berfokus pada implementasi rangkaian penguat menggunakan op-amp dan transistor dalam berbagai konfigurasi, seperti penguat inverting dan non-inverting, serta penguat sinyal menggunakan konfigurasi emitor bersama.
Simulasi dilakukan pada software Proteus 8 Professional untuk memverifikasi prinsip kerja teori dari masing-masing rangkaian serta mengamati respons tegangan output terhadap sinyal input yang diberikan.
· Memahami prinsip kerja rangkaian penguat menggunakan op-amp (IC 1458).
· Mengamati kinerja penguat emitor bersama menggunakan transistor NPN.
· Menganalisis konfigurasi MOSFET sebagai penguat dalam rangkaian common-source.
· Mengetahui pengaruh nilai resistor dan kapasitor terhadap hasil penguatan sinyal.
· Melakukan simulasi dan pengukuran tegangan input-output menggunakan virtual instrument di Proteus.
A. Op-amp
B. Resistor
Fungsi utama dari resistor adalah membatasi aliran arus. Resistor dapat menahan arus dan memperkecil besar arus. Besar resistansi (kemampuan menahan arus) resistor disesuaikan dengan kebutuhan perangkat elektronika.
C. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk menyimpan dan melepaskan energi listrik dalam bentuk muatan. Dalam berbagai jenis rangkaian, kapasitor memiliki peran penting, seperti menyaring sinyal untuk menghilangkan noise atau komponen frekuensi tertentu, serta memblokir arus searah (DC) sambil meneruskan arus bolak-balik (AC), yang sering digunakan dalam proses kopling sinyal antar tahap rangkaian.
D. Power supply
Power supply (catu daya) adalah perangkat atau sistem yang menyediakan energi listrik ke beban listrik. Fungsi utamanya adalah untuk mengubah energi listrik dari satu bentuk (biasanya dari sumber utama seperti listrik PLN) menjadi bentuk lain yang sesuai dengan kebutuhan perangkat yang akan dioperasikan.
E. Ground
Ground adalah titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik atau titik patokan dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam rangkaian elektronika.
1. Rangkaian Umpan Balik (Feedback Circuits)
Umpan balik dalam sistem elektronika adalah proses mengembalikan sebagian sinyal keluaran ke masukan. Berdasarkan arah dan efeknya, umpan balik dibagi menjadi dua jenis:
Umpan Balik Negatif (Negative Feedback): Mengurangi gain total tetapi meningkatkan kestabilan, linearitas, dan bandwidth. Umumnya digunakan dalam penguat operasional dan penguat daya untuk meminimalkan distorsi dan memperluas respon frekuensi.
Umpan Balik Positif (Positive Feedback): Meningkatkan sinyal masukan dan dapat menyebabkan penguatan berlebihan. Umpan balik jenis ini digunakan dalam rangkaian osilator untuk menghasilkan sinyal periodik.
Umpan balik dapat mempengaruhi performa penguat melalui persamaan:
di mana:
= gain tanpa umpan balik
= faktor umpan balik
= gain dengan umpan balik
2. Rangkaian Osilator (Oscillator Circuits)
Osilator adalah rangkaian yang menghasilkan sinyal periodik (misalnya, gelombang sinus, kotak, atau segitiga) tanpa memerlukan sinyal input eksternal. Prinsip kerja osilator berdasarkan umpan balik positif, yang menjaga osilasi tetap berlangsung.
Agar osilasi terjadi, dua kondisi utama (Barkhausen Criterion) harus dipenuhi:
Loop gain:
Fase total: pergeseran fase total dalam loop umpan balik adalah kelipatan 360° atau 0°
Jenis-jenis osilator yang umum digunakan:
RC Oscillator: menggunakan resistor dan kapasitor, cocok untuk frekuensi rendah.
LC Oscillator: menggunakan induktor dan kapasitor, cocok untuk frekuensi menengah hingga tinggi.
Crystal Oscillator: menggunakan kristal kuarsa, menghasilkan frekuensi sangat stabil.
Phase Shift & Wien Bridge Oscillator: tipe osilator berbasis RC yang umum digunakan dalam aplikasi audio.
Prinsip Kerja Wien Bridge Oscillator menggunakan dua jalur umpan balik:
Jalur umpan balik positif yang terdiri dari jaringan RC seri dan paralel (membentuk jembatan Wien).
Jalur umpan balik negatif melalui amplifier (biasanya Op-Amp) untuk mengontrol kestabilan dan amplitudo output.
Jalur umpan balik positif yang terdiri dari jaringan RC seri dan paralel (membentuk jembatan Wien).
Jalur umpan balik negatif melalui amplifier (biasanya Op-Amp) untuk mengontrol kestabilan dan amplitudo output.
Kondisi osilasi (berdasarkan Kriteria Barkhausen):
Total pergeseran fase harus 0° atau kelipatan 360°
Loop gain
1. Feedback (Umpan Balik):
Feedback adalah proses mengembalikan sebagian sinyal output ke input rangkaian.
-
Feedback negatif:
-
Output dikembalikan ke input inverting (−).
-
Tujuan: Menstabilkan gain, mengurangi distorsi, memperluas bandwidth.
-
Digunakan pada: Penguat (amplifier).
-
-
Feedback positif:
-
Output dikembalikan ke input non-inverting (+).
-
Tujuan: Memperkuat sinyal hingga menghasilkan osilasi atau perubahan logika.
-
Digunakan pada: Osilator, Schmitt Trigger.
2. Oscillator (Osilator):
Osilator adalah rangkaian yang dapat menghasilkan gelombang sinyal periodik (seperti
sinus, kotak, segitiga) tanpa input eksternal.
-
Syarat Barkhausen:
-
Loop gain = 1
-
Total pergeseran fasa = 360° atau 0°
-
-
Jenis-jenis osilator:
-
RC Phase Shift Oscillator: Menggunakan resistor dan kapasitor, menghasilkan gelombang sinus.
-
Wien Bridge Oscillator: Akurat untuk menghasilkan frekuensi tertentu.
-
LC Oscillator (Colpitts, Hartley): Menggunakan induktor dan kapasitor.
-
Crystal Oscillator: Menggunakan kristal kuarsa, sangat stabil untuk jam dan mikroprosesor.
-
Jelaskan apa yang dimaksud dengan umpan balik negatif (negative feedback) dalam rangkaian Op-Amp, dan apa pengaruhnya terhadap karakteristik penguat?
Jawaban:
Soal:
Bagaimana prinsip kerja dasar rangkaian osilator RC dan mengapa ia bisa menghasilkan sinyal sinusoidal tanpa input eksternal?
Jawaban:
Soal:
Bandingkan antara feedback positif dan feedback negatif dalam rangkaian elektronik. Sebutkan satu contoh aplikasi dari masing-masing jenis feedback.
Jawaban:
-
Feedback negatif mengembalikan sinyal output ke input inverting. Ini menurunkan gain total, tetapi meningkatkan stabilitas, linearitas, dan respons frekuensi.
📌 Contoh: Rangkaian penguat (amplifier) -
Feedback positif mengembalikan sinyal ke input non-inverting. Ini meningkatkan gain dan bisa menyebabkan osilasi jika tidak dikontrol.
📌 Contoh: Rangkaian osilator seperti Wien Bridge Oscillator
7.2 SOAL LATIHAN
Soal 1: Jenis Feedback
Feedback negatif dalam rangkaian penguat digunakan untuk:
A. Meningkatkan penguatan (gain)
B. Menurunkan stabilitas rangkaian
C. Mengurangi distorsi dan meningkatkan linearitas
D. Menghasilkan osilasi pada frekuensi tertentu
Jawaban: C
Penjelasan: Feedback negatif mengurangi gain, tetapi meningkatkan stabilitas, mengurangi distorsi, dan membuat respons sinyal lebih linier.
Syarat utama agar suatu rangkaian osilator dapat menghasilkan gelombang secara terus-menerus adalah:
A. Total gain < 1 dan sudut fase = 90°
B. Total gain = 1 dan sudut fase = 180°
C. Total gain > 1 dan sudut fase = 90°
D. Total gain = 1 dan sudut fase = 360° atau 0°
✅ Jawaban: D
Penjelasan: Syarat Barkhausen menyatakan bahwa agar osilasi terjadi secara berkelanjutan, loop gain = 1 dan total fase balik = 360° (atau 0°).
Soal 3: Jenis Osilator
Rangkaian osilator yang menggunakan kombinasi resistor dan kapasitor untuk menghasilkan gelombang sinus disebut:
A. Colpitts Oscillator
B. Hartley Oscillator
C. RC Phase Shift Oscillator
D. Crystal Oscillator
Jawaban: C
Penjelasan: RC Phase Shift Oscillator menggunakan jaringan RC untuk menghasilkan pergeseran fase 180°, dan bersama dengan Op-Amp, membentuk syarat osilasi.
- Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
- Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
- Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
- Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh
- Lalu mencoba menjalankan rangkaian , jika tidak terjadi error, maka rangkaian akan berfungsi yang berarti rangkaian bekerja.
Fig 14.7 disini
Fig 14.11 disini
Download Datasheet:
- Datasheet voltmeter klik disini
- Datasheet transistor klik disini
- Datasheet osiloskop klik disini
- Datasheet dioda klik disini
- Datasheet baterai klik disini
- Datasheet Op- Amp klik disini
- Datasheet resistor klik disini
[menuju awal]
Komentar
Posting Komentar