detektor non-inverting dengan Vref = 0


1. Pendahuluan[Kembali]

  Detektor non-inverting adalah salah satu jenis rangkaian elektronik yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur sinyal tegangan yang melebihi atau kurang dari suatu ambang batas tertentu. Rangkaian ini memungkinkan kita untuk memonitor perubahan tegangan yang terjadi pada suatu sistem elektronik dengan akurasi yang tinggi. Detektor non-inverting sering digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam sistem pengukuran, kendali otomatis, dan pemrosesan sinyal.

    Salah satu konfigurasi detektor non-inverting yang umum digunakan adalah detektor non-inverting dengan referensi tegangan (Vref) yang disetel ke nol (0). Dalam konfigurasi ini, detektor non-inverting membandingkan tegangan input dengan tegangan referensi nol dan menghasilkan keluaran yang sesuai sesuai dengan perbedaan tegangan tersebut.

    Konfigurasi detektor non-inverting dengan Vref = 0 ini seringkali menjadi pilihan karena kegunaannya dalam mendeteksi sinyal yang bersifat positif. Dengan menggunakan Vref = 0, detektor non-inverting ini akan memberikan respons yang linier terhadap perubahan tegangan positif pada inputnya.


2. Tujuan[Kembali]

  • Mengidentifikasi rangkaian OP-AMP sebagai detektor non-inverting dengan Vref = 0
  • Menentukan prinsip operasional OP-AMP sebagai detektor non-inverting dengan Vref = 0
  • Mendapatkan pemahaman tentang prinsip kerja rangkaian detektor non-inverting, yang dapat digunakan untuk berbagai jenis rangkaian elektronik seperti amplifier, filter, dan sensor.


3. Alat dan Bahan[Kembali]

ALAT: 

a. DC Voltmeter 

DC Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki2 Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.

Berikut adalah Spesifikasi dan keterangan Probe DC Volemeter

b. Osiloskop

Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.

 

 

c. Power Supply

Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.

BAHAN:

 

A. Baterai 

Spesifikasi dan Pinout Baterai

·        Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v

·        Output voltage: dc 1~35v

·        Max. Input current: dc 14a

·        Charging current: 0.1~10a

·        Discharging current: 0.1~1.0a

·        Balance current: 1.5a/cell max

·        Max. Discharging power: 15w

·        Max. Charging power: ac 100w / dc 250w

·        Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s

·        Ukuran: 126x115x49mm

·        Berat: 460gr

 

B. RESISTOR

Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika.Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V=IR).Cara menghitung nilai resistor dapat dilihat pada table berikut:

 

LANGKAH-LANGKAH: :


·        MASUKKAN ANGKA LANGSUNG DARI KODE WARNA GELANG KE-1 (PERTAMA)

·        MASUKKAN ANGKA LANGSUNG DARI KODE WARNA GELANG KE-2

·        MASUKKAN JUMLAH NOL DARI KODE WARNA GELANG KE-3 ATAU PANGKATKAN ANGKA TERSEBUT DENGAN 10 (10N)

·        GELANG KE-4 MERUPAKAN TOLERANSI DARI NILAI RESISTOR TERSEBUT

 

CONTOH :

GELANG KE 1 : COKLAT          = 1

GELANG KE 2 : HITAM           = 0

GELANG KE 3 : HIJAU            = 5 NOL DIBELAKANG ANGKA GELANG KE-2; ATAU KALIKAN 105

GELANG KE 4 : PERAK            = TOLERANSI 10%

MAKA NILAI RESISTOR TERSEBUT ADALAH 10 * 105 = 1.000.000 OHM ATAU 1 MOHM DENGAN TOLERANSI 10%.

 

c. OP-AMP

Penguat operasional atau yang biasa disebut OP-AMP merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan(coupling) arus searah yang memiliki faktor penguatan(gain) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran.

 

d. GROUND

Ground adalah titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik atau titik patokan dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam rangkaian elektronika.

 

KOMPONEN INPUT :

a. Vibration Sensor

 

Sensor getaran adalah suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi adanya getaran dan akan diubah dalam ke dalam sinyal listrik. Sensor ini disebut juga cassing measurement. Sensor yang digunakan adalah sensor seismic transduser, yaitu sensor yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan percepatan.

 

b. Sensor Sound

Memiliki cara kerja merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini hampir mirip dengan cara kerja sensor sentuh pada perangkat seperti telepon genggam, laptop, dan notebook. Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang memiliki kumparan kecil dibalik membran tersebut naik dan turun. Kecepatan gerak kumparan tersebut menentukan kuat lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.

 

C. Sensor UV

 

Sensor UV ini mengukur kekuatan atau intensitas radiasi insiden ultraviolet (UV). Sensor UV digunakan untuk menentukan paparan radiasi ultraviolet di laboratorium atau pengaturan lingkungan.



d. Logicstate

Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.

 

Pin out:

 

KOMPONEN OUTPUT :

a. LED

 

Tegangan LED menurut warna yang dihasilkan:

    • Infra merah : 1,6 V.
    • Merah : 1,8 V – 2,1 V.
    • Oranye : 2,2 V.
    • Kuning : 2,4 V.
    • Hijau : 2,6 V.
    • Biru : 3,0 V – 3,5 V.
    • Putih : 3,0 – 3,6 V.
    • Ultraviolet : 3,5 V.


b. Relay

Spesifikasi Relay umumnya adalah tegangan input 5 VDC, 12 VDC atau 48 VDC. Untuk common dan NO NC umumnya 220 vac dengan arus kerja 10 A.

Konfigurasi pin Relay 

dihubungkan ke 5V

GND dihubungkan ke GND

IN1/Data dihubungkan ke pin 2



Pin out :

 

 

4. Dasar Teori[Kembali]

 Penguat operasional (Operational Amplifier) atau yang biasa disebut dengan Op-Amp, merupakan penguat elektronika yang banyak digunakan untuk membuat rangkaian detektor, komparator, penguataudio, video, pembangkit sinyal, multivibrator, filter, ADC, DAC, rangkaian penggerak dan berbagai macam rangkaian analoglainnya. 

 

Op-amp pada umumnya tersedia dalam bentuk rangkaian terpadu yang memiliki karakteristik mendekati karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya. Ada tiga karakteristik utama op-amp ideal, yaitu:

 

1. Gain tak berhingga.

2. Impedansi input tak berhingga.

3. Impedansi output bernilai 0.

Namun, dalam praktiknya Op-Amp memiliki Gain dan Impedansi input yang sangat besar namun bukan tak berhingga sehingga Impedansi output akan sangat kecil hingga mendekati nilai 0.


 Gambar 7. Simbol Op-Amp

Dapat dilihat bahwa Op-Amp secara umum memiliki 4 pin, yaitu masukan inverting dengan tanda (-), masukan non-inverting dengan tanda (+), masukan tegangan positif dan tegangan negatif dan pin keluaran atau output.

Dalam Op-Amp, terdapat dua perbudaan bagi tegangan yang diinputkan ke dalamnya. tegangan dapat dimasukan pada masukan inverting dan juga dapat dimasukkan pada msukan non-inverting.

Pada masukan Inverting tegangan input akan menghasilkan output dengan beda fasa 180 derjat atau dapat dikatakan gelombang uotput akan terbalik dari gelombang input.

*. Detektor non inverting *

a. Dengan Vref = 0 Volt



Rangkaian detektor non inverting 

 

Dengan menggunakan persamaan (1) maka Vi = V1 dan Vref = V2 sehingga bentuk gelombang tegangan output Vo (V0 max = +/- Vsat = AoL (V1-V2) )

maka:

 

 

 Bentuk gelombang input dan gelombang output

Adapun kurva karakteristik Input-Ouput (I-O) adalah seperti gambar 77.

Dengan Vi > 0 maka Vo = +Vsat dan sebaliknya bila Vi < 0 maka Vo = -Vsat.

 

 KURVA Karakteristik I-O

 

B. Sensor Vibration

 

 Vibration sensor / Sensor getaran ini memegang peranan penting dalam kegiatan pemantauan sinyal getaran karena terletak di sisi depan (front end) dari suatu proses pemantauan getaran mesin. Secara konseptual, sensor getaran berfungsi untuk mengubah besar sinyal getaran fisik menjadi sinyal getaran analog dalam besaran listrik dan pada umumnya berbentuk tegangan listrik. Pemakaian sensor getaran ini memungkinkan sinyal getaran tersebut diolah secara elektrik sehingga memudahkan dalam proses manipulasi sinyal, diantaranya:

   - Pembesaran sinyal getaran
   - Penyaringan sinyal getaran dari sinyal pengganggu.
   - Penguraian sinyal, dan lainnya.

Sensor getaran dipilih sesuai dengan jenis sinyal getaran yang akan dipantau. Karena itu, sensor getaran dapat dibedakan menjadi:
  - Sensor penyimpangan getaran (displacement transducer)
  - Sensor kecepatan getaran (velocity tranducer)
  - Sensor percepatam getaran (accelerometer).

Pemilihan sensor getaran untuk keperluan pemantauan sinyal getaran didasarkan atas pertimbangan berikut:
  - Jenis sinyal getaran
  -  Rentang frekuensi pengukuran
  -  Ukuran dan berat objek getaran.
  -  Sensitivitas sensor
Berdasarkan cara kerjanya sensor dapat dibedakan menjadi:
   - Sensor aktif, yakni sensor yang langsung menghasilkan tegangan listrik tanpa perlu catu daya
     (power supply) dari luar, misalnya Velocity Transducer.
   - Sensor pasif yakni sensor yang memerlukan catu daya dari luar agar dapat berkerja.

Spesifikasi :
    -Vsuplai : DC 3.3V-5V
    -Arus : 15mA
    -Sensor : SW-420 Normally Closed
    -Output : digital
    -Dimensi : 3,8 cm x 1,3 cm x 0,7 cm
    -Berat : 10 g

Grafik perbandingan frekuensi dengan sensitivitas sensor getaran :

 

C. Sound Sensor



Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda suara menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Current). Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik & turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotong-potong. Kecepatan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.

Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya merubah besaran suara menjadi besaran listrik, dan dipasaran sudah begitu luas penggunaannya. Komponen yang termasuk dalam Sensor suara yaitu electric condenser microphone atau mic kondenser.

Intensitas suara adalah ukuran dari "aliran energi melewati satuan luas per satuan waktu" dan unit pengukuran adalah W/m2 Probe intensitas suara mikrofon ini dirancang untuk menangkap intensitas suara bersama dengan unit arah aliran sebagai besaran vektor. Hal ini dicapai dengan menggabungkan lebih dari satu mikrofon di probe untuk mengukur aliran energi suara. mikrofon konvensional dapat mengukur tekanan suara (unit: Pa), yang mewakili intensitas bunyi di tempat tertentu (satu titik), tetapi dapat mengukur arah aliran. Mikrofon intensitas bunyi Oleh karena itu digunakan untuk sumber suara memeriksa dan untuk mengukur kekuatan suara.



Prinsip kerja : 

Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya yaitu merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Sinyal yang masuk akan di olah sehingga akan menghasilkan satu kondisi yaitu kondisi 1 atau 0. Sensor suara banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, Contoh Pengaplikasian sensor ini adalah yang bekerja pada system robot. Suara yang diterima oleh microfon akan di transfer ke pre amp mic, fungsi pre amp mic ini adalah untuk memperkuat sinyal suara yang masuk kedalam komponen.

Setelah sinyal suara diterima oleh preamp mic, kemudian di kirim lagi ke rangkaian pengkonfersi yang mana rangkaian ini berfungsi untuk merubah sinyal suara yang berbentuk sinyal digital menjadi sinya analog agar bisa dibaca oleh mikrokontroler. Jika sinyal tersebut diterima oleh mikro kontroler maka akan diolah sesuai dengan program yang dibuat, apakah robot akan berjalan atau berhenti.

Suara yang masuk direkam oleh komponen kemudian akan disimpan oleh memory. Sebagai contoh jika kita bertepuk tangan 1 kali maka akan dikenali sebagai kondisi 1 atau on sehingga robot dapat berjalan. Jika bertepuk tangan 2 kali maka robot akan mati atau mendapat sinyal kondisi 0. Penggunaan sinyal tergantung dari user bagaimana dia menggunakannya.

Kesensitifan  sensor suara dapat diatur, semakin banyak condensator yang digunakan pada pre amp maka akan semakin baik daya sensitive dari sensor suara tersebut. Begitu juga pada saat penggunaan suara harus dalam kondisi tertentu, karena jika terdapat suara lain yang masuk maka akan tidak dikenali oleh sensor, begitu pula frekuensi yang digunakan harus sesuai pada saat kita menginput suara awal dan input suara pada saat menjalankan program

 

D. Sensor Ultraviolet 

Sensor yang mendeteksi adanya cahaya terang dan gelap.

Pinout




Spesifikasi


Grafik Respon Sensor

 

 

e. Relay

 

Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

 

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :

·       Electromagnet (Coil)

·       Armature

·       Switch Contact Point (Saklar)

·       Spring

 

5. Percobaan[Kembali]

  1. a. Prosedur Percobaan

    • Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
    • Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
    • Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
    • Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh 
    • Lalu mencoba menjalankan rangkaian , jika tidak terjadi error, maka LED atau buzzer akan hidup yang berarti rangkaian bekerja
    1. Sound Sensor





    2. Touch Sensor








    3. Sensor PIR



  2. 1. Rangkaian Sensor PIR

    ketika sensor menedeteksi adanya gerakan maka sensor akan aktif, dengan aktifnya sensor maka sensor akan mengeluarkan output sebesar 5v, yang mana output dari sensor akan menjadi input dari non inverting amplifier. dimana terjadi pembesaran denga rumus Vo=rf/ri + 1 * vinput, dimana terjadi pembesaan 2 kali dan outpunya menjadi 10V. tegangang 10 V jadi input  dari rangkaian non inverting detector Vref=0 dimana Vout nya = AOL(V1-V2) Dan didapat nilai Vout sebesar 2M volt Karena kita mengunakan supply +- 15 v makan output dr rangkaian yaitu sama dengan Vsat,setelah itu tegangan di umpankan ke hambatan RE dan ke transistor. pada rangkaian terukur Vbe sebesar 0.83 volt maka transistor akan on.transistor akan on jika teganganya Vbe nya besar dari 0,60V.ketika transistor on maka ada arus lewat vcc ,relay,lewat kaki kolector, ke emiter trus ke Re trus ke ground. karena ada harus yang melewati kumparan relay maka swicth dari relay akan bergesar dari ke kanan ke kiri atau akan on.sehingga terjadi loop yang terhubung dengan motor sehingga ada supply dari batrai yang mengakibatkan  motor hidup atau menyala memanandakan sistem berjalan dan penutup tong sampah otomatis terbuka

     2. Rangkaian Touch Sensor

    ketika kita menyentuh sensor maka sensor akan aktif, dengan aktifnya sensor maka sensor akan mengeluarkan output sebesar 5v, yang mana output dari sensor akan menjadi input dari non inverting amplifier. dimana terjadi pembesaran denga rumus Vo=rf/ri + 1 * vinput, dimana terjadi pembesaan 2.5 kali dan outpunya menjadi 10V. tegangang 12 V jadi input  dari rangkaian non inverting detector Vref=0 dimana Vout nya = AOL(V1-V2) Dan didapat nilai Vout sebesar 2M volt Karena kita mengunakan supply +- 15 v makan output dr rangkaian yaitu sama dengan Vsat,setelah itu tegangan di umpankan ke hambatan RE dan ke transistor. pada rangkaian terukur Vbe sebesar 0.83 volt maka transistor akan on.transistor akan on jika teganganya Vbe nya besar dari 0,60V.ketika transistor on maka ada arus lewat vcc ,relay,lewat kaki kolector, ke emiter trus ke Re trus ke ground. karena ada harus yang melewati kumparan relay maka swicth dari relay akan bergesar dari ke kanan ke kiri atau akan on.sehingga terjadi loop yang terhubung dengan motor sehingga ada supply dari batrai yang mengakibatkan  motor hidup atau menyala memanandakan sistem berjalan dan penutup tong sampah otomatis terbuka

    3. Rangkaian Sound Sensor 

    ketika sensor menedeteksi adanya Suara  maka sensor akan aktif, dengan aktifnya sensor maka sensor akan mengeluarkan output sebesar 5v, yang mana output dari sensor akan menjadi input dari non inverting amplifier. dimana terjadi pembesaran denga rumus Vo=rf/ri + 1 * vinput, dimana terjadi pembesaan 2.5 kali dan outpunya menjadi 10V. tegangang 12 V jadi input  dari rangkaian non inverting detector Vref=0 dimana Vout nya = AOL(V1-V2) Dan didapat nilai Vout sebesar 2M volt Karena kita mengunakan supply +- 15 v makan output dr rangkaian yaitu sama dengan Vsat,setelah itu tegangan di umpankan ke hambatan RE dan ke transistor. pada rangkaian terukur Vbe sebesar 0.83 volt maka transistor akan on.transistor akan on jika teganganya Vbe nya besar dari 0,60V.ketika transistor on maka ada arus lewat vcc ,relay,lewat kaki kolector, ke emiter trus ke Re trus ke ground. karena ada harus yang melewati kumparan relay maka swicth dari relay akan bergesar dari ke kanan ke kiri atau akan on.sehingga terjadi loop yang terhubung dengan motor sehingga ada supply dari batrai yang mengakibatkan  motor hidup atau menyala memanandakan sistem berjalan dan penutup tong sampah otomatis terbuka
                                 n           

6. Download File [Kembali]

  • Download Datasheet Tr 2N1711 silahkan klik Disini
  • Download HTML silahkan klik Disini
  • Download Rangkaian Disini
  • Download Video Rangkaian Disini
  • Download Library Sound Sensor (download)
    Download Library Vibration Sensor (download)
    Download Library UV Sensor (download)
    Download Data Sheet Baterai (download)
    Download Data Sheet NPN (download)
    Download Data Sheet Relay (download)
    Download Data Sheet Diode (download)
    Download Data Sheet Voltmeter (download)
    Download Data Sheet LM 741 (download)
    Download Data Sheet Resistor (download)
    Download Data Sheet Kapasitor (download)
    Download Data Sheet Op-Amp (download



Komentar

Postingan Populer