PROSEDUR PERCOBAAN


PROSEDUR PERCOBAAN

1 Persiapan Alat dan Bahan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan komponen yang digunakan untuk merancang sistem deteksi hujan dan siang–malam otomatis pada area kolam. Komponen yang digunakan antara lain:

A. Komponen Elektronik

  • Sensor Hujan HL-83 beserta modul amplifier
  • Sensor Cahaya LDR 4-pin
  • IC LM393 sebagai komparator
  • IC TL082CP sebagai buffer (voltage follower)
  • Transistor D882 sebagai penguat arus relay
  • Relay 5V/12V beserta diode proteksi
  • Potensiometer trimmer, resistor 10 kΩ
  • LED putih
  • Buzzer
  • Step-down DC 12V → 5V
  • Kabel jumper dan papan rangkai

B. Penempatan Modul

Sensor hujan dipasang pada bagian atap kolam yang dapat menerima tetesan air langsung, sedangkan LDR ditempatkan pada area terbuka yang terpapar cahaya matahari secara optimal. Seluruh ground rangkaian disatukan agar sistem memiliki referensi tegangan yang sama.

2 Skema Koneksi Sistem

Sistem ini menghubungkan kedua sensor melalui rangkaian komparator dan buffer sebelum menggerakkan relay. Hubungan sinyal dibuat sebagai berikut:

A. Jalur Sensor Hujan

  • Output Rain Sensor → Input IC LM393
  • Output LM393 → Input TL082CP sebagai buffer
  • Output buffer → Basis transistor D882
  • Kolektor transistor → Coil relay dan buzzer

B. Jalur Sensor Cahaya LDR

  • LDR diseri dengan resistor sebagai pembagi tegangan
  • Nilai pembagi → Input IC LM393
  • Output LM393 → Lampu/LED indikator malam

3 Penyetelan Ambang Sensor

Penyetelan dilakukan untuk menentukan titik sensitivitas sebelum pengujian.

A. Sensor Cahaya

     Potensiometer pada modul komparator disesuaikan sehingga pada siang hari LDR tidak mengaktifkan relay, dan pada malam hari tegangan Vin melebihi Vref sehingga lampu menyala.

B. Sensor Hujan

     Potensiometer pada modul Rain Sensor diputar hingga tetesan air pertama cukup untuk meningkatkan tegangan output dan mengaktifkan relay serta buzzer sebagai penanda adanya hujan.

4 Langkah Pengujian Sistem

    Pengujian dilakukan pada empat kondisi cuaca dan pencahayaan, yaitu siang–tanpa hujan, siang–hujan, malam–tanpa hujan, dan malam–hujan.

 

A. Kondisi Siang Tanpa Hujan

LDR mendeteksi cahaya tinggi dan lampu tetap padam

Sensor hujan tidak aktif dan buzzer hidup

 

B. Kondisi Siang Saat Hujan

Sensor hujan aktif dan buzzer berbunyi

Sistem menutup atap secara otomatis

 

C. Kondisi Malam Tanpa Hujan

LDR mendeteksi gelap dan lampu menyala

Sensor hujan tidak memicu respons sistem

 

D. Kondisi Malam Saat Hujan

Lampu tetap menyala karena gelap

Rain sensor memicu relay sehingga buzzer menyala


5 Observasi Kinerja Sistem

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sistem mampu merespons setiap perubahan cuaca dengan baik. LED indikator menyala stabil ketika malam tiba, dan buzzer hanya berfungsi ketika ada air pada permukaan sensor. Penggunaan buffer TL082CP membantu menjaga kestabilan sinyal agar relay tidak bergetar atau memutus secara tidak konsisten.

6 Kalibrasi Sistem

 Kalibrasi lanjutan dilakukan apabila respons sensor tidak sesuai ambang yang diinginkan. Penyetelan dilakukan dengan memutar trimmer pada:

Modul LDR untuk mengatur batas cahaya

Modul Rain Sensor untuk menyesuaikan sensitivitas kelembaban

Melalui kalibrasi ini, sistem dapat menyesuaikan kondisi lingkungan yang berubah-ubah, terutama intensitas cahaya pada sore hari dan tetesan hujan ringan.

7 Keselamatan Kerja

 Dalam melakukan percobaan, seluruh modul elektronik harus dijauhkan dari cipratan air kecuali bagian sensor hujan. Pastikan kabel konektor dan catu daya terpasang pada polaritas yang benar. Jika terjadi hubungan singkat, suplai segera dimatikan untuk menghindari kerusakan rangkaian.

 

Komentar

Postingan Populer