RANGKAIAN SIMULASI DAN PRINSIP KERJA
Rangkaian kontrol otomatis kolam ikan lele ini berfungsi untuk menjaga kondisi kolam tetap aman dan nyaman tanpa memerlukan pengawasan manual. Sistem bekerja berdasarkan sinyal dari sensor hujan (rain sensor) yang mendeteksi adanya tetesan air pada lingkungan sekitar kolam. Sinyal keluaran dari sensor ini diolah oleh rangkaian pembanding berbasis op-amp yang kemudian mengendalikan transistor dan relay untuk mengaktifkan buzzer peringatan. Dengan demikian, saat hujan terdeteksi, buzzer hidup ssebagai peringatan bagi peternak untuk segera menutup atap kolam agar kapasitas air di kolam tetap stabil
Selain itu, rangkaian juga dilengkapi sensor cahaya (LDR) yang berfungsi untuk menyalakan lampu secara otomatis. Ketika LDR mendeteksi adanya cahaya sesuai ambang yang ditentukan, sensor memberikan sinyal masukan ke rangkaian op-amp dan transistor untuk mengaktifkan relay lampu. Dengan sistem ini, pencahayaan kolam dapat bekerja secara otomatis tanpa tombol mekanik, meningkatkan kepraktisan, efisiensi, dan keandalan alat dalam pemeliharaan kolam ikan lele.
1. Deteksi Hujan (Rain Sensor dan Voltage Follower)
Prinsip Kerja
Rangkaian deteksi hujan ini bekerja dengan prinsip bahwa saat permukaan sensor hujan terkena tetesan air, sensor akan menghasilkan sinyal tegangan yang berubah sesuai tingkat kelembapan pada permukaan modul. Sinyal tersebut kemudian diteruskan ke op-amp yang dikonfigurasi sebagai voltage follower sehingga sinyal menjadi stabil tanpa mengalami perubahan pada besarnya tegangan. Tegangan keluaran yang telah distabilkan ini digunakan untuk mengaktifkan transistor yang berfungsi sebagai saklar elektronik, sehingga arus dapat mengalir menuju beban berupa buzzer. Dengan demikian, ketika sensor hujan mendeteksi adanya curah hujan, transistor akan mengaktifkan buzzer sebagai peringatan hujan bagi peternak untuk menutup atap kolam.
2. Deteksi Cahaya (LDR/Sensor Cahaya dan Detektor Non-Inverting)
Prinsip Kerja
Sensor cahaya (LDR) ditempatkan pada area kolam untuk mendeteksi intensitas pencahayaan di sekitarnya. Pada rangkaian pembagi tegangan yang digunakan, nilai resistansi LDR meningkat ketika kondisi semakin gelap sehingga menghasilkan tegangan keluaran yang semakin besar. Tegangan ini kemudian dibandingkan dengan tegangan referensi (Vref) pada op-amp yang dikonfigurasi sebagai komparator non-inverting. Ketika kondisi masih terang (Vin < Vref), keluaran op-amp bernilai negatif, transistor tidak aktif, dan lampu tetap mati. Namun saat lingkungan mulai gelap hingga tegangan keluaran LDR melebihi batas yang ditentukan (Vin > Vref), keluaran op-amp menjadi positif sehingga transistor aktif dan relay atau LED menyala secara otomatis. Dengan mekanisme ini, sistem pencahayaan dapat bekerja otomatis berdasarkan kondisi intensitas cahaya, memastikan lampu menyala saat gelap tanpa memerlukan intervensi manual.
Komentar
Posting Komentar